Senin, 26 November 2012

PERLAWANAN MELAWAN PENJAJAH

BENTUK-BENTUK PERLAWANAN KERAJAAN-KERAJAAN DAN RAKYAT MENENTANG KOLONI BARAT DI BERBAGAI DAERAH.
        Secara garis besar perlawanan bangsa Indonesia terhadap kekuasaan bangsa-bangsa Eropa dapat dibagi dua periode. Periode pertama tahun 1500 – 1800 dan periode kedua tahun 1800 – 1900-an. Periode pertama perlawanan ditujukan terhadap monopoli bangsa-bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda, sementara itu pada periode kedua perlawanan ditujukan kepada pemerintah kolonial Belanda.
 A.Rakyat Ternate melawan Portugis.
 Latar belakang           :-Portugis menerapkan system monopoli perdagangan.
                                      -Portugis bertindak sewenang-wenang, menindas dan merampas kekayaan rakyat.
 T o k o h                      : Sultan Hairun, Sultan Baabullah.
 Reaksi perlawanan    :Permusuhan rakyat Ternate memuncak ketika Portugis merampas keuntungan        perdagangan cengkeh dan membunuh Sultan Hairun dengan licik.Perlawanan dipimpin Sultan Baabullah berlangsung selama 5 tahun.
 Akhir perlawanan      : Pada tahun 1574 benteng Portugis di Ternate jatuh. Portugis menderita kekalahan besar , tahun 1575 – 1577 orang-orang Portugis berangsur-angsur terusir dari Ternate.Portugis kemudian memindahkan kegiatannya di Pulau Ambon hingga tahun 1605.
 B. Rakyat Maluku Melawan Belanda (VOC ).
 Latar belakang         : -Belanda memperkuat posisinya di Maluku.
                                     -Belanda mendirikan benteng
                                     -Belanda  melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. 
Tokoh                 :Kakiali, Kapten Hitu,Saidi,Sultan Jamaluddin,Telukabesi,Pangeran Nuku,Patra Alam.     
 Jalannya perlawanan : -tahun 1635 dipimpin Kakiali dan Kapten Hitu mengobarkan perlawanan  kedudukan Belanda terancam.Gubernur Jendral van Diemen dari Batavia datang dua kali pada tahun 1637 dan 1638 . Perlawanan rakyat Maluku berhasil dipatahkan dengan terbunuhnya Kakiali oleh seorang pengkhianat pada tahun 1643.
 -Perlawanan kembali pecah yang dilakukan orang-orang Hitu dibawah pimpinan Telukabesi.Tahun1646 perlawanan berhasil diredakan. Akibatnya banyak orang Hitu yang diasingkan ke Batavia.
 -1650, perlawanan terjadi lagi diwilayah Ambon sampai Ternate. Perlawanan dipimpin oleh Saidi. Belanda mulai terdesak dan minta bantuan ke Batavia.Bantuan dibawah pimpinan Vlaming van Oosthoorn datang pada bulan Juli 1655.Karena bantuan pasukan Batavia persenjataan lebih lengkap dan canggih, pasukan rakyat terdesak, Saidi berhasil ditangkap dan dibunuh. Perlawanan rakyat Maluku berhasil dipatahkan. -Perlawanan kembali terjadi dibawah pimpinan Raja Tidore , Sultan Jamaluddin. Namun pada tahun 1779 Sultan Jamaluddin berhasil ditangkap Belanda dan dibuang ke Srilangka.
 -Belanda berhasil masuk lebih lebih jauh dikehidupan politik kerajaan. Hal itu dibuktikan dengan adanya perebutan kekuasaan di kerajaan Tidore.Pengganti Sultan Jamaluddin yang seharusnya Pangeran Nuku digantikan Patra Alam, seorang kaki tangan Belanda.Rakyat Tidore ternyata menghendaki Pangeran Nuku yang menjadi Sultan. Perlawanan selanjutnya terjadi seperti perang saudara antar rakyat Tidore.
 -Tahun 1780 pasukan Patra Alam menyerang dan mengepung tempat kediaman Sultan Nuku, namun Sultan Nuku berhasil meloloskan diri dan menyingkir ke Halmahera.Di Halmahera, Sultan Nuku mendirikan markas besar untuk melawan VOC dan Patra Alam. Perlawanan selama 17 tahun menunjukkan hasil. Sultan Nuku berhasil mengadu domba Belanda dan Inggris yang berkuasa di Maluku Utara. Perlawanan Sultan Nuku tidak sebatas di Maluku Utara, tetapi sampai di Papua. Sultan Nuku bersama Panglima Zaibal Abidin berhasil merebut Tidore dari tangan Belanda.Tahun 1805 Sultan Nuku meninggal dunia, Belanda dapat menguasai lagi wilayah Tidore.
 C.Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC (tahun 1647 -1679).
 Latar belakang       : Tidak tahan terhadap penindasan Amangkutar I , putra Sultan Agung yang menjalin hubungan dengan VOC.
 Tokoh                      : Trunojoyo, Amangkurat I, Amangkurat II.
 Reaksi Perlawanan  : Trunojoyo memulai perlawanan dengan VOC pada tahun 1647.Pasukan Trunojoyo berhasil mendesak pasukan Belanda dan Mataram yang berakhir menduduki ibu kota Mataram.
 Akhir perlawanan     : Pasukan VOC melakukan pengejaran terhadap Trunojoyo. Akibat kekurangan bahan makanan Trunojoyo ditangkap (1679). Selanjutnya Trunojoyo diserahkan kepada Amangkurat II dan dijatuhi hukuman mati.
 D.Perlawanan Untung Suropati terhadap VOC (1683 – 1709 ). 
Latar belakang        : Untung Suropati pada awalnya dikenal sebagai budak belian dari Bali yang diangkat menjadi pasukan VOC di Batavia. Karena harga dirinya direndahkan dan tidak tega melihat bangsanya diperlakukan sewenang- wenang, Untung Suropati berbalik melawan VOC.
 Tokoh                      : Untung Suropati 
Akhir perlawanan    :Pasukan Suropati berhadapan dengan dengan pasukan Mataram dan Belanda. Belanda dengan persenjataan yang modern berhasil mengalahkan pasukan Suropati. Dalam perjalanan menuju Pasuruan ia meninggal dunia (1706 ) berakhir dengan jatuhnya Pasuruan ke Belanda.
 E. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said terhadap VOC (1749 -1757 ).
 Latar belakang     : VOC berusaha mencampuri urusan dalam negeri Mataram dan memaksakan kehendak melalui berbagai perjanjian.
 Tokoh                         : Pangeran Mangkubumi, Raden Mas Said.
 Reaksi perlawanan : Perlawanan Mangkubumi dan Raden Mas Said mendapat dukungan dari rakyat Mataram dan para bupati pesisir. Para pemberontak di Jawa Tengah juga menggabungkan diri dengan mengadakan perang gerilya yang sangat merugikan Belanda.
 Akhir perlawanan :VOC memaatahkan perlawanan Mangkubumi dan Raden Mas Said dengan menggunakan politik “devide et Impera “ yang berakhir dengan perjanjian Giyanti (1755 ) dan perjanjian Salatiga (1757 ).
 F.Perlawanan Rakyat Banten Terhadap VOC (1682 – 1683).
 Latar belakang        : Pada tahun 1619 J.P Coen berhasil merebut Jayakarta. VOC yang berpusat di Batavia ingin menguasai Selat Sunda, karena Selat Sunda merupaka daerah perdagangan Banten yang sangat penting, langkah Belanda ditentang terus oleh Sultan Ageng Tirtayasa. 
Tokoh                     :Sulltan Ageng Tirtayasa. 
Reaksi perlawanan : Untuk melemahkankedudukan VOC di Batavia diadakan perang gerilya dan membakar kebun-kebun tebu disebelah barat Ciangke. Orang-orang VOC meninggalkan Banten dan pindah ke Batavia karena merasa tidak aman.
 Akhir perlawanan   : Belanda menggunakan taktik devide et impera antara Sulta Ageng dan putranya Sultan Haji yang berakhir di Batavia hingga mangkat pada tahun1692.
 G. Perlawanan rakyat Makasar ( Gowa) terhadap VOC( 1616 -1667).
 Latar belakang     : Permusuhan rakyat Makasar dengan VOC terjadi sejak tahun 1616, pada saat pembesar Makasar diundang dalam suatu perjamuan di atas kapal VOC.Namun pada kenyataanya mereka melucuti sehingga terjadilah perkelaian seru yang menimbulkan banyak korkan di pihak Makasar. Sejak itu , orang Makasar membenci VOC. 
Tokoh                        :Sultan Hasanuddin.
 Reaksi perlawanan   : Perang terbuka meletus pada awal tahun 1654 sampai dengan 1655. Pertempuran terjadi di Gowa, Buton dan Maluku secara serentak.
Akhir perlawanan : Goa (Makassar) bertahan mati-matian, tetapi akhirnya tidak mampu menghadapi serangan golongan VOC dengan Aru Palapa, sehingga Makassar jatuh ketangan VOC yang berakhir dengan perjanjian Bongaya.

Rabu, 21 November 2012

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAN PENGARUHNYA DIBERBAGAI DAERAH


A.Pada masa pemerintahan  Herman Daendels ( 1808 – 1811 ).
Setelah VOC menyerahkan pemerintahan Hindia Belanda kepada pemerintah Belanda, maka  Daendels diangkat menjadi gubernur jendral di Indonesia, dengan tugas :
1.Memperbaiki pemerintahan dan perekonomian di Indonesia sesuai dengan cita-cita revolusi Perancis.
2.Mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.
Kebijakan yang diterapkan oleh Daendels :a.Membangun ruas jalan dari Anyer sampai Panarukan. Jalan ini dinamai Jalan Raya Pos (Grote Posweg), dengan panjang 1.100 Km. Tujuannya adalah untuk pengiriman bahan pangan dari Jawa Barat ke Jawa Tengah dan Jawa TImur, namun sebenarnya untuk menyiapkan pengiriman tentara bila sewaktu-waktu dibutuhkan dan untuk memperlancar komunikasi.
b.Membentuk armada militer dari rakyat.Tujuannya ialah sebagai bala bantuan jika sewaktu-waktu diserang Inggris.Disamping itu juga mendirikan sekolah militer di Batavia, membangun pabrik senjata di Surabaya , Semarang, serta membangun benteng di berbagai daerah.
c.Memperbaiki struktur pemerintahan.
*Pulau Jawa dibagi menjadi 9 karesidenan.
*Membatasi kewenangan pegawai pemerintah supaya tidak terjadi korupsi.Perbaikan gaji pemerintah namun dilarang bekerja rangkap seperti dagang, pemberian hadiah dan pemberian yang tak sah.
d.Menggalakkan penyerahan hasil bumi ( Verplichte leveranyies).
Rakyat dipaksa menjual hasil buminya kepada pemerintah, juga diperintahkan bekerja rodi. Daendels dalam memerintah menerapkan diktator militer .Takut  pemerintahannya gagal Daendels ditarik digantikan Jansen, namun justru Indonesia jatuh ketangan Inggris.
B.Kebijakan pemerintah kolonial pada masa pemerintahan Raffles ( 1811 -1816 ).
Thomas Stamfort Raffles ditunjuk oleh gubernur Jendral Lord Minto yang berkedudukan di India untuk menjalankan pemerintahan penjajahan Inggris di Indonesia.
Kebijakan yang diterapkan oleh Raffles .
a.Memberlakukan Landrend ( pajak tanah ).
-1/4 penghasilan bagi tanah subur
-2/5 bagi tanah sedang.
1/3 bagi tanah tandus.
Berarti petani bebas menanam apapun yang penting membayar pajak.
b.Membentuk badan peradilan ( Landraad ) untuk mencegah tindak kesewenangan.
c.Merintis pembuatan kebun raya Bogor, penemu bunga raflesia.
d.Mengarang buku History of Java.
e.Menemukan kembali candi Borobudur yang tertimbun tanah.
C.Kebijakan Ekonomi Pemerintah Hindia -Belanda ( 1816 – 1900).
Sejak perjanjian London ( Konggres Wina ), Belanda  berkuasa kembali di Indonesia. Kebijakan yang diterapkan oleh Belanda antara lain : monopoli, pemerasan, dan mengerahkan tenaga rakyat. Setalah  Landrend berakhir maka munculah : penjualan tanah partikelir, tanam paksa, politik pintu terbuka berdasarkan UU Agraria 1870.Penjualan tanah partikelir (particuliere landeries ).
Tanah partkelir ialah : tanah milik swasta, berawal dari penjualan atau penyewaan tanah yang dilakukan oleh orang-orang Belanda dan pemilik tanah jabatan(Apanage/pelungguh/bengkok) kepada masyarakat swasta ( partikelir ). Pemilik tanah partikelir disebut  dijuluki Tuan tanah.
Tanah partikelir ada sejak VOC sampai tahun 1817 setelah dilarang  Van der Capellen. Tanah partikelir banyak terdapat di  Banten, Karawang, Cirebon , Batavia dll.
Tanah itu dijual kepada Cina, Arab, India, Belanda karena pemiliknya kekurangan atau membutuhkan uang.Tuan tanah mencari keuntungan sebesar-besarnya di tanah jajahan. Penduduk dan yang mengerjakan tanah partikelir harus tunduk pada aturan yang berlaku antara lain :
-menarik hasil panen sebanyak 10 persen.
-menarik uang sewa rumah, warung ( tempat tinggal dan tempat usaha ).
-mengerahkan penduduk untuk bekerja rodi.
D. Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel ).
-Bangsa Indonesia menyebut Tanam Paksa artinya penduduk diharuskan menanam jenis tanaman yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan  Belanda menyebut Cultuur Stelsel yang artinya menanamkan budaya baru yang tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
-Diciptakan oleh  Johannes van den Bosh.
-Sifat suka –rela artinya penduduk boleh memilih Landrend atau aturan baru dengan  Tanam Paksa.
-Latar belakang ( sebab) diterapkan system tanam paksa : karena kas negara Belanda kosong akibat,
*banyak peperangan di Indonesia terutama perang Diponegoro
*perang kemerdekaan Belgia.
* Banyak perusahaan Belanda yang  gulung tikar  sehingga tak ada pemasukan ke kas Negara.
Akibat Tanam Paksa :
Bagi Belanda :
-kaya raya
-dapat melunasi hutang-hutangnya.
-dapat membangun negaranya.
Bagi bangsa Indonesia negative :
-
miskin
-menderita
-harga diri rendah
Bagi bangsa Indonesia positif :
-mengenal tanaman baru
-mengenal tata cara menanam tanaman baru.
-perbaikan dan penambahan sarana irigasi.
Tokoh-tokoh penentang Tanam Paksa.
a.Van de Venter, pemrakarsa Politik Etika .
b.Douwes Dekker, mengungkapkan penderitaan rakyat Lebak Banten melalui karya sastranya  “Max Havelaar “.
c.Baron van Hoevel, pendeta Belanda yang menuntut pemerintah Belanda dan Gubernur Jendral memperhatikan nasib dan kepentingan rakyat Indonesia.
Sistem Tanam  Paksa berlangsung selama 40 tahun, dari tahun 1830 sampai tahun 1870. Kecaman keras  berasal dari Ulama dan Cerdik Pandai yang terdiri dari kaum liberal dan kaum humanis yang akhirnya Tanam Paksa dihapus dan sebagai gantinya adalah Undang-Undang Agraria tahun 1870.
E.Pengaruh Kebijaksanaan Kolonial Terhadap Perubahan di dalam Masyarakat Indonesia.
 Kebijaksanaan politik ekonomi pemerintah kolonial Belanda, sepert penjualan tanah partikelir, system pungutan pajak tanah, tanam paksa, dan Undang-Undang Agraria 1870 berpengaruh terhadap rakyat Indonesia di berbagai bidang.
1.Bidang ekonomi.
a.Tingkat kesejahteraan masyarakat di Pulau Jawa, dan laju pertumbuhan penduduk menurun.
b. Rakyat ditindas dengan diberlakukannya berbagai macam pajak.
c.Petani kehilangan tanah garapan sehingga hanya menjadi buruh diperkebunan-perkebunan Belanda.
d.Harga diri penduduk menjadi rendah.
2. Bidang Sosial :
a.Dengan diterapkannya politik etika muai muncul cerdik pandai bangsa Indonesia, yang oleh Belanda dipekerjakan sebagai pesuruh di kantor-kantor pemerintahan Belanda.
b.Masyarakat terbagi menjadi tiga kelompok yaitu, pejabat birokrat kerajaan, tuan tanah dan rakyat.
3.Bidang Politik :Belanda berintervensi  terhadap kekuasaan pemerintahan kerajaan.
4.Bidang Budaya :
a.Berkembangnya pengaruh budaya Eropa yang merusak  sendi-sendi kehidupan budaya asli Indonesia. Misalnya: minum-minuman keras, judi, selingkuh yang marak di kalangan bangsawan dan penduduk kota.
b. Para pemimpin agama mulai berani menentang kebijaksaan pemerintah Belanda dan Bangsawan serta pejabat pemerintah yang perilakunya sudah merusak tatana norma yang berlaku, dengan bertentangan dengan ajaran agama.( ref.buku ips. kelas VIII).

PENGARUH KOLONIAL ANTARA PULAU JAWA DENGAN PULAU LAIN DAN DAERAH SATU DENGAN DAERAH LAIN


Perbedaan Pengaruh Kolonial  Daerah-daerah Pulau Jawa dan dluar Pulau Jawa.
Bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol maupun Belanda datang ke Indonesia memiliki 3 tujuan utama, yaitu Gold, Glory dan Gospel. Sejak semula kedatangan bangsa  Eropa ke Indonesia kepada aspek ekonomi.Oleh karena itu, penguasa secara politikpun diarahkan bagaimana menguasai sentra-sentra pruduksi dan jalur pemasarannya. Daerah-darah sentral produksi antara lain Maluku, Jawa,Sumatera dan Kalimantan.
Sementara  daerah jalur pemasarannya antara lain Banten, Sunda Kelapa, Aceh dan Makasar.
Pengaruh kekuasaan Belanda dibedakan tiga masa, yaitu masa VOC, Daendels dam masa sesudah Daendels.Pada masa sesudah Daendels, Belanda mulai mengambil alih secara langsung kekuasaan atas wilayah seluruh Indonesia. Oleh kare itu pemerintah Belanda menerapkan kebijakan tanam paksa.
Semua kebijakan pemerintah colonial berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya :
1.Pengaruh  terhadap kehidupan berpolitik.
a. Campur  tangan  pemerintah colonial dalam pemerintahan kerajaan, sehingga para raja, Sultan maupun Adipati tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar.
b.Kekuasaan para raja, sultan dan adipati terhadap wilayahnya hanya secara de jure (hukum), tetapi secara de facto(kenyataan), dikuasai oleh pemerintah kolonial.
c.Dalam pergantian tahta, pengangkatan pejabat dan penentuan kebijakan tetentu dikuasai pemerintah kolonial, sehingga penguasa harus kehilngan sebagian atau seluruh haknya  atas suatu daerah.
d.Birokrasi pemerintah colonial makin kuat dengan cara menambah pegawai Belanda.
2.Pengaruh terhadap kehidupan sosial.
a.Para penguasa lokal ( raja, bupati, adipati ) hanya menjadi  pegawai pemerintah colonial sehingga derajat mereka turun dihati  rakyat.
b.Muncul kelompok masyarakat berdasarkan golongan, yaitu : masyarakat Eropa ( kaum kolonial ),masyarakat bangsawan dan masyarakat  jelata.
c. Tanah yang subur disewa oleh pengusaha swasta dan petani beralih profesi  sebagai buruh.
d.Ekonomi uang semakin besar pengaruhnya di daerah pedesaan.
e. Terjadi urbanisasi.
3.Pengaruh terhadap kehidupan ekonomi.
a. Golongan pribumi semakin berkurang pada perdagangan dan diganti oleh pedagang Cina.
b.Tanam palsa yang dilaksanakan membuat rakyat menderita.
c.Semangat dan jiwa wiraswasta yang dimiliki rakyat semakin berkurang seiring masuknya barang-barang dari luar.
4.Pengaruh terhadap kehidupan budaya.
a.Muncul tradisi barat (dansa ) yang berkembang dalam masyarakat pribumi ( khususnya dikalangan bangsawan ).
b.Rakyat mulai mengenal berbagai penyakit masyarakat seperti judi, prostitusi dan minuman keras..
c.masyarakat mengenal cara berpakaian model baru ( Eropa), jenis makanan, bentuk bangunan, bahasa, seni musik  dan tari.
d.Lahirnya golongan pelajar karena banyaknya sekolah yang dibuka pemerintah colonial.
( Ref.buku paket ips-sejarah-2).

Sabtu, 17 November 2012

KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA

A. Latar belakang Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.
 1.Keadaan politik di Eropa pada abad ke-11.
    Kota Yerusalem jatuh ketangan bangsa Arab sejak abad ke- 7. Pada waktu itu orang-orang Eropa masih  diperbolehkan ke kota suci Yerusalem. Yerusalem dikuasai oleh bangsa Turki Usmani mulai tahun 1070. Sejak itu, orang Eropa dilarang berziarah ke Yerusalem sehingga terjadi perang salib. Perang salib berlangsung sebanyak tujuh kali, antara tahun 1070 -1291.
 Sebab-sebab terjadinya perang salib :
 -Bangsa Eropa ingin membantu bangsa Spanyol untuk merebut kembali wilayahnya yang telah dikuasai orang Islam.
 -Paus Urbanus II berhasil membangkitkan semangat bangsa Eropa untuk merebut kembali kota Yerusalem.
 -Paus bermaksud mempersatukan kembali Gereja katolik Roma. 
Akibat terjadinya perang salib :
 -Terputusnya hubungan dagang antara Eropa dan Asia.
 -Bangsa barat mulai berlomba untuk mencari daerah penghasil , sebab mereka tidak membeli rempah-rempah dari Konstantinopel.
 -Banyak budak yang dibebaskan. 
-Banyak orang Eropa yang mempelajari ilmu pengetahuan dan tehnologi dari orang-orang Asia, kemudian mengembangkannya di Eropa,\
. -Perdagangan antara Eropa dan Asia Selatan dan Asia Tenggara maju dengan pesat, sehingga menumbuhkan kota-kota perdagangan.
 2.Jatuhnya Konstantinopel Serta Putusnya Hubungan Perdagangan Eropa dan Asia.
  Dengan kemenangan Turki diakhir perang salib tahun 1291,Turki berusaha menguasai pusat perdagangan di Konstantinopel dan pada tahun 1453 dibawah kepemimpinan Sultan Mahmud II,ibu kota Romawi Timur,yaitu Kontantinopel jatuh ke tangan Turki dan para pedagang Eropa dilarang berdagang di Konstantinopel.
 3.Jatuhnya Lisabon ke Spanyol.
 Pada tahun 1594 dengan jatuhnya pusat perdagangan Lisabon ke Spanyol   mengakibatkan Belanda dan Inggris tidak bisa membeli rempah-rempah di Lisabon karena bermusuhan dengan Spanyol.
 4.Penjelajahan Samudera.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang antara lain diwakili oleh pandangan Copernicus yang mengatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola yang kemudian didukung oleh Jonatan Keppler dan Galileo.Juga ditemukan alat kompas yang dapat digunakan untuk mengetahui arah utara dan selatan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi inilah yang semakin menambah keberanian para pelaut untuk menjelajah samudera guna mencari daerah baru, terutama daerah pusat penghasil rempah-rempah.Apalagi tambah adanya berita dari tulisan Marcopolo seorang pedagang dari Venesia yang telah lama tinggal di Cina.
 B.Bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Indonesia. 
1.Bangsa Portugis.
 Bangsa Portugis tidak puas hanya dengan menguasai Malaka sebagai Bandar Internasional dan pusat perdagangan rempah-rempah. Tertarik untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bangsa Portugis berusaha menguasai Maluku. Maluku merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Portugis sampai di Maluku pada tahun 1512 dipimpin oleh Alfonso de Alburquerque.
2.Bangsa Spanyol.
 Pada tahun 1521, ekspedisi bangsa Spanyol berhasil mencapai kepulauan Maluku, dalam pelayarannya dari Filipina. Mereka singgah di pelabuhan Tidore, Bacan dan Jailolo.
 3.Bangsa Belanda.
 Pada tahun 1595 Belanda memulai pelayaran pertama di Indonesia dengan menggunakan empat buah kapal, lengkap dengan awaknya. Pelayaran tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer.Pelayaran ini menyusuri pantai barat Afrika menuju Tanjung Harapan.Pada tahun 1596, rombongan Cornelis de Houtman berhasil berlabuh di Bandar Banten. 
C. Tujuan Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia.
 Secara umum dikenal dengan nama 3-G, yaitu : 
1.Gold :Faktor ekonomi adalah bertujuan untuk mencari kekayaan. 
2.Gospel: Faktor agama adalah bertujuan untuk menyebarkan agama. 
3.Glory: Faktor kejayaan adalah bertujuan untuk mencari daerah baru dan dikuasai untuk kejaan tanah
(ref.buku paket ips sejarah 2)

Selasa, 13 November 2012

Dirancang Penangkaran Macan


Kementerian Kehutanan nyiapake kawicaksanan sing aweh kalonggaran marang individu ngingu kewan macan sumatera. Konsep penangkaran mau disebut “ Tiger Factory “. Dene dhasare kanggo ngayomi populasi macan sumatera ngiras  nuruti sebagean masyarakat sing kepengin ngingu kewan mau kanthi legal. Liya saka iku , iya nambahi dhuwit kas kanggo negara .
“Wis ana wong lima sing kepengin ngingu macan kanthi pola ngono. Wong-wong mau ora kabotan, sanajan kudu setor jaminan Rp1 milyar marang pamarentah,” jare Direktur Jendral Perlindungan Hutan lan Koservasi Alam ( PHKA ) Kementerian Kehutanan Darori ing Jakarta Senin (22/10).
Ing mengkone, saka “Tiger Factory “ bakal ngasilake macan sumatera turunrn kaloro (F2) lan katelu (F3 ), asile perkawinan karo macan alasan. Turunan wiwitan (F1) arupa macan liar ing alas. Perlu wektu telung taun kanggo ngasilake F3.
“Keturunan F3 mengko sing bakal diingu. Ora disewakake, ya kanthi cara ngene, supaya ora ana maneh  ngingu  sacara illegal macan sumatera sing diayomi,” jare Darori. Syarate kudu mbayar dhuwit jaminan Rp 1 milyar, saben macan siji.
Liya saka iku iya kudu nyediyakake panggonan kanggo macan sing diingu kanthi jembar 10 meter x 20 meter saben macan siji. Uga kudu ana tenaga medis. “Intine macan kudu diingu manut aturan,” ujare Darori.
Sertfikasi tumrap macan iya ditindakake supaya temen-temen legalitas.Saliyane nampa dhuwit jaminan, lan manut teori Negara bakal oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP ), sing tumanjane  arep ditemtokake mengko.(kom231112-pjb)

Rabu, 07 November 2012

TERJADINYA MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU DI INDONESIA.

1.Musim Hujan.
 Antara bulan Oktober – Maret (OKMAR), pergeseran tengah tahunan matahari berada di sebelah selatan khatulistiwa ( nol derajat – 23 ½ derajat LS-nol derajat ), sehingga suhu udara di selatan khatulistiwa tinggi dan tekanan udaranya minimum ( - ). Sementara itu, suhu udara di utara khatulistiwa rendah dan tekanan udaranya maksimum ( + ).Akibatnya , bertiup arus angin musim timur laut yang diselatan khatulistiwa membelok menjadi angin musim barat laut. Pada bulan-bulan inilah umumnya dikepulauan Indonesia terjadi musim hujan, seperti juga di Australia Utara. Di Cina dan Jepang bertiup angin barat yang kering.
 2. Musim Kemarau.
 Antara bulan April – September(ASEP ), pergeseran tengah tahunan matahari berada di sebelah di utara khatulistiwa ( nol derajat – 23 ½ derajat LU – nol derajat ), sehingga suhu udara di utara khatulistiwa tinggi dan tekanan udaranya minimum ( - ). Sementara di selatan khatulistiwa, suhu udara rendah dan tekanan udaranya maksimum ( + ). Akibatnya, bertiup angin musim tenggara yang kemudian berubah menjadi angin barat daya setelah menyeberang khatulistiwa. Pada bulan April - September inilah umumnya di Kepulauan Indonesia terjadi musim kemarau, demikian juga di Australia Utara.

Senin, 05 November 2012

Mengapa di Indonesia dibedakan 3 pembagian wilayah waktu ?

Posisi Indonesia berkaitan dengan Greenwich Mean Time (GMT) sebagai standar waktu internasional yaitu nol derajat. Indonesia berada dibelahan timur dari GMT, sehingga garis bujurnya berada pada 95 derajat sampai dengan 141 derajat dihitung dari Greenwich tersebut. Karena letak Indonesia disebelah timur kota Greenwich, maka garis bujurnya disebut Bujur Timur. Bumi berputar pada sumbunya (rotasi), sekali putaran membutuhkan waktu 24 jam. Lingkaran bumi = 360 derajat.
 Dengan demikian bila bumi berputar 1 jam menempuh lingkaran bumi 360 derajat/ 24 jam = 15 derajat.Indonesia terletak diantara garis bujur 95 derajat BT – 141 derajat BT = 46 derajat. Panjang garis bujur itulah, 46 derajat jika dibagi 15 derajat ketemu 3,06 maka di Indonesia dibagi menjadi 3 daerah pembagian waktu, yaitu waktu Indonesia bagianBarat (WIB),Waktu indonesia Tengah(WITA) dan Indonesia bagian Timur(WIT), yang masing-masing berbeda 1 jam, atau 7 jam dengan Indonesia bagian Barat, 8 jam dengan Indonesia bagian Tengah dan 9 jam untuk Indonesia bagian Timur.

Minggu, 04 November 2012

Bantheng jawa angup-angup ing pinggiring cures

Anane banteng jawa, satwa endemik Jawa ing habitat asline nuju cures. Pancen ironis amarga banteng jawa wis ora ana kewan mangsa karnivora.Sacara populasi, 20 taun pungkasan populasi banteng jawa (Bos javanicus ), suda kanthi ngeget. Adhedasar data Kementerian Kehutanan, jumlahe banteng jawa ing Cagar Alam (CA), Pananjung, Pangandaran, taun 1974 ana 500-an banteng lan suda dadi 80 bantheng enem taun bacute. Taun 1088,isih nyisa 10 bantheng. Tengahe Oktober wingi , pengelola CA Pananjung nyethakake, yen bantheng jawa nyisa siji, lanang.
“Taun 2002 ing Pananjung, iya isih ditemokake tlethong bantheng jawa telu utawa papat,” jare ahli mamalia ing Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) Maharadatun Kamsi ing Jakarta Senin (22/10).
 Habitat bantheng jawa wektu iki nyebar ing Jawa Kulon ( Taman Nasional Ujung Kulon, CA Pananjung ing Pangandaran,lan CA Leuweung Sancang ing Garut ). Uga ana ing Jawa Wetan ( TN Baluran lan TN Meru Betiri ). Sadurunge pancen diterangke yen banteng jawa ya wis cures ing CA Leuweung Sancang taun 2003. Nganti saiki, total populasi ing Jawa durung jelas.”Nanging bisa dipesthekake jroning kurun wektu 20 taun wekasan mudhun ngeget. Iki ironis amarga macan tutul utawa macan jawa minangka pemangsa wis cures,” jarene. Dene penyebab mudhune populasi, Kementerian Kehutanan nduga amarga fragmentasi habitat. Fragmentasi ora bisa dicegah dening pamarentah. “ Fragmentasi habitat, akibat mundhake pemukiman masyarakat. Bantheng jawa ora bisa urip sesandhingan karo masyarakat, “ jare Direktur Jendral Perlindungan Hutan lan Konservasi Alam ( PHKA )Kementerian Kehutanan Darori.
 Gegandhengan populasi bantheng lanang kang kari siji ing CA Pananjung, sing urip karo telu babon sapi bali , Darori nduweni pangarep –arep bakal tambahe bantheng. ” Pancen arep ditambah, saka Ujung Kulon. Nanging saiki isih dikaji fragmentasine ing Pananjung. Aja nganti mengko ya ora bisa bertahan,” ujare. Genetika. Manut Maharadatun, kanggo pemuliaan genetika, luwih apik bantheng jawa aja dikawinke karo sapi bali. Salah sijine alternatife, populasi bisa diundhakake kanthi ngawinke karo bantheng jawa koleksi lembaga konservasi utawa kang ana ing kebun kewan. Sapi bali, sanajan asale saka bantheng jawa sing wis dijinakke, duwe genetik beda. Bantheng jawa nduweni sifat kuwih agresif karo manungsa. Sacara fieik, bantheng jawa dewasa nduweni rupa luwih ireng mengkilat dibandhingne babon sing awarna coklat. Nalika isih pedhet bantheng lanang lan wadon rupane padha, yaiku coklat (Sumb.kom.231012p13 naw.pjb).
Sea Turtle - Finding Nemo Squirt Swimming