Kamis, 27 Desember 2012

AKTIVITAS ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA.

.
Peran Manifesto Politik 1925, Konggres Pemuda 1928, dan Konggres Perempuan Pertama dalam Proses pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
1.Manifesto Politik 1925.
Pada tahun 1925 Perhimpunan Indonesia (PI), merumuskan nasionalisme Indonesia secara tegas dan tajam. Perumusan Nasionalisme oleh PI itu kemudian dikenal sebagai Manifesto Politik 1925. Manifesto Politik 1925 oleh PI ini, merupakan fase penting sebelum pelaksanaan Sumpah Pemuda 1928.
Dalam manifesto politik 1925, PI menetapkan hal-hal penting dalam anggaran dasarnya , yaitu sebagai berikut :
A.Pengakuan satu Indonesia tanpa memperhatikan perbedaan antara satu golongan dengan golongan lain.
B.Semua lapisan masyarakat harus turut dalam perjuangan Kemerdekaan Manifesto Politik 1925 merupakan pernyataan prinsip PI yang rumusannya adalah sebagai berikut :
a. Hanya bangsa Indonesia yang bersatulah yang mampu mematahkan dominasi kolonial. Tujuan bersama itu harus didukung massa aksi yang percaya seluruh bangsa Indonesia.
b. Untuk mencapai tersebut, mutlak harus ada partisipasi seluruh bangsa Indonesia.
c.Penjajahan berdampak kehancuran moral bangsa Indonesia.
2.Konggres Pemuda 1928.
Pada tanggal 30 April -2 Mei 1926 diselenggarakan Konggres  Pemuda I di Jakarta, diketuai Tabrani dengan anggota :Sumarto, Muh. Yamin, Bahder Johan dan Pinantoan. Adapun isi keputusan yang dihasikan antara lain:
A.Konggres Pemuda II perlu dipersiapkan.
B.Semua perkumpulan pemuda bersatu kedalam organisasi Pemuda Indonesia.
 Pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928, diselenggarakan Konggres Pemuda II di Jl. Kramat Raya No.106 Jakarta. Konggres ini diketuai oleh Sugondo Joyo Puspito dan dihadiri  kurang lebih 750 orang dari wakil-wakil perkumpulan pemuda.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 Konggres Pemuda II menghasilkan keputusan sebagai berikut :
a.Mengucapkan ikrar  Sumpah Pemuda.
b.Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai lagu Kebangsaan.
c. Menetapkan Sang Merah Putih menjadi bendera Indonesia.
d.Semua organisasi Pemuda Indonesia dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda ( IM).
3.Konggres Perempuan Pertama .
Pergerakan wanita Indonesia diawali seorang tokoh bernama R.A Kartini. Ia merintis sekolah untuk kaum wanita.adapun cita-cita perjuangan R.A Kartini adalah sebagai berikut :
a.Penghapusan adat  pingitan dan kawin paksa.
b.Menuntut emansipasi, artinya hak yang sama antara kaum wanita dan kaum pria dalam perbagai bidang kehidupan..
Setelah R.A Kartini muncullah tokoh-tokoh pergerakan wanita antara lain yaitu R. Dewi Sartika dan Maria Walanda Maramis.Pada tanggal 22 Desember 1929,Perserikatan Perempuan Indonesia diubah namanya menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII). Tanggal lahirnya PPII itu kemudian dikenal sebagai hari Ibu, yang diperingati setiap tahun.
Organisasi- organisasi Pergerakan Nasional di Indonesia.
a. Budi Utomo (BU).
Tokoh-tokoh Budi Utomo ialah Soetomo (sebagai pendiri) dan dr.Wahidin Sudirohusodo(sebagai pemrakarsa). Budi Utomo berdiri di Jakarta tanggal 20 Mei 1908. Tujuannya ingin mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa. Budi Utomo didirikan oleh para siswa STOVIA yang begerak dalam bidang sosial dan budaya . Organisasi Budi Utomo dipandang sebagai pelopor pergerakan nasional, sebab Budi Utomo pertama kali mengumandangkan nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Lahirnya organisasi ini menjadi momentum lahirnya rasa kebangsaan pertama di negara kita. Karena itu hari kelahirannya senantiasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS), bangsa Indonesia.
b.Sarikat Islam (SI).
Toko-tokoh Sarikat Islam adalah H.O.S. Cokroaminoto dan H. Samanhudi. Sarikat Islam berdiri di Solo pada tanggal 10 September 1912.
Tujuan berdirinya Sarikat Islam yaitu :
a. Mengembangkan jiwa dagang.
b. Membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
c. Memajukan pengajaran bagi bangsaIndonesia.
d. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam, dan hidup menurut perintah agama.
Sarikat Islam ( S I ), merupakan organisasi penyempurnaan dari Sarikat Dagang Islam ( SDI ), yang didirikan H. Samanhudi  pada tahun 1911. Dalam waktu singkat  Sarikat Islam (SI), berkembang menjadi partai yang besar. Dalam konggres ke-3 di Bandung tahun 1916, Sarikat Islam telah memiliki anggota sekitar 800.000 orang yang tersebar dalam 80 Sarikat Islam diseluruhIndonesia.Karena itu, Sarikat Islam dapat dikatakan sebagai organisasi massa pertama di Indonesia.
c.Indiche Partij ( IP )
 Tokoh Indiche Partijialah Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara0, dr, Cipto Mangunkusumo (mereka terkenal dengan denga sebutan Tiga Serangkai).Indiche Partij berdiri di Bandung tanggal 25 Desember 1912.Tujuan Indiche Partij adalah menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua golongan untuk memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional, dan mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
Indiche Partij beranggotakan masyarakat penduduk pribumi dan penduduk keturunan asing. Indiche Partij merupakan organisasi politik pertama di Indonesia. Program Indiche Parij dengan tegas menyatakan diri sebagai organisasi politik yang bercita-cita  mencapai Indonesia merdeka. Program Indiche Partij disebar luaskan melalui majalah yang diberi nama De EXPRES.
Pada tahun 1913 ke tiga tokoh Indiche Partij merupakan organisasi politik yang membahayakan bagi kelangsungan penjajahan Belanda di Indonesia. Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat yang tertuang dalam tulisan Als enns Nederlander was ( Andaikata aku seorang Belanda ).
d.Perhimpunan Indonesia (IP) 
Tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia adalah Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo dll. Perhimpunan Indonesia berdiri di Belanda pada tahun 1924. Tujuannya adalah berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia. Perhimpunan Indonesia semula bernama Indiche Vereeniging ( I V) yang didirikan para pemuda Indonesia di negeri Belanda tahun 1908.Setelah bergerakdalam bidang dalam bidang politik, organisasi ini berubah namanya menjadi Indonesische Vereeneging pada tahun1922. Agar lebih mengindonesia, pada tahun 1924 berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia(PI).
Kegiatan politik Perhimpunan  Indonesia,yang utama adalah menyebarluaskan semangat persatuan nasional untuk menentang penjajahan Belanda melalui majalahnya, Indonesia Merdeka. Perjuangan PI tidak hanya terbatas di negeri Belanda dan Indonesia, melainkan juga dalam forum Internasional.
e.Partai Komunis Indonesia (PKI). 
Tokoh-tokoh PKI adalah Semaun, Alimin,Darsono dan TanMalaka.PKI berdiri di Semarang pada tanggal 23 Mei 1920. Tujuannya adalah melaksanakan garis politik yang telah ditetapkan komunisme internasional (Komintern ) dengan cara mengusir penjajah Belanda danmendirikan negara komunis di Indonesia.
PahamKomunis pertamakalidiperkenalkanoleh seorang Belanda bernama Sneefliet.Ia mendirikan organisasi dengan nama Indiche Sociaal Dan ocrahsde Vereeniging (ISDV), yang didirikan pada tanggal 23 Mei 1914. Taktikyang ditempuh antara lain dengan melakukan infiltrasi ( penyusupan ), ke dalam partai yang dianggap besar. Banyak anggota PKI yang disusupkan kedalam organisasi Sarikat Islam, sehingga nanyak anggota SI terpecah menjadi dua, yaitu SI Merah dan SI Putih. Pada tahun1924 SI yang pro komunis mengubah namanya menjadi Sarekat Rakyat.
 Setelah PKI memperoleh kemajuan yang pesat, pada tanggal 13 Nopember 1926, PKI  memberontak terhadap Belanda di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Sumatera Barat pemberontak itu meletus pada tanggal 1 Januari 1027. Namun Belanda dapat dengan mudah dapat menumpas pemberontakan PKI. Akibatnya puluhan ribu rakyat ditangkap Belanda.Sejak sat itu semua partai yang ada mengalami tekanan dari pihak Belanda, meskipun mereka tidak ikut memberontak.
f.Partai Nasional Indonesia ( PNI ).
Tokoh pendiri PNI adalah adalah Ir.Soekarno.PNI berdiri di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927.Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka yang dilakukan atas usaha sendiri. Anggota PNI sekitar 10.000 orang, tetapi pengaruh Ir. Soekarno selaku tokoh PNI telah meluas dan meresap dilapisan masyarakat Indonesia.
Hal ini terbukti bahwa PNI  telah dapat menggabungkan partai yang ada  saat itu kedalam Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI ), yang terbentu pada bulan Desember 1027.
Sejak berdiri, PNI langsung menyoroti kepincangan-kepincangan dalam msyarakat dimasa kolonial.
Menurut PNI, kepincangan-kepincangan itu hanya dapat diakhiri apabila Indonesia merdeka bebas dari penjajahan. Pada tanggal 29 Desember 1929, tokoh-tokoh PNI ditangkap Belanda. Alasan yang dipakai adalah berkembangnya desas-desus bahwa PNI akan melakukan pemberontakan bersenjata . Di dalam penjara itulah , Ir. Soekarno pembelaan dengan judul Indonesia menggugat.
Stelah Ir. Soekarno ditangkap, Mr  Sartono membubarkan PNI pada tahun 1931. Pembubaran ini dilakukan atas tekanan pemerintah kolonial Belanda.Selakjutnya ia membentuk Partindo. Moh.Hatta yang tidak menyetujui pembubaran PNI, kemudian membentuk PNI baru.
g.Partai Indonesia Raya.(Parindra).
Tokoh-tokoh Parindra ialah dr.Soetomo. Parindra berdiri di Solo tanggal 26 Desember 1935. Tujuan Parindra ialah menuju Indonesia Raya dengan cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia,menjalankan aksi politik agar tercapai pemerintahan yang demokratis, memajukan ekonomi dan sosial masyarakat masyarakat Indonesia.
Parindra merupakan fusi dari Budi Utomo dengan Partai Bangsa Indonesia. Kedua partai itu memiliki  kesamaan tujuan perjuangan yang sama. Untuk tujuan tersebut mereka menjalankan taktik kooperasi dengan harapan dalam menempatkan wakil-wakil di dalam Volksraad Belanda. Tokoh Parindra  yang terkenal dalam usaha membela kepentingan rakyat Indonesia di Volksraad adalah Moh.Husni Tamrin. Beberapa tokoh lainnya ialah R. sukarjo Wiryopranoto, R.P Suroso, Wuryaningrat dan Mr. Susanto Tirtoprojo.
h.Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo ).
Tokoh-tokoh Gerindo adalah Drs. A.K Gani, Mr. Sartono, Mr. Mohammad Yamin, Mr. Amir Syarifidin, R. Wilopo.
Berdiri di Jakarta tanggal 24 Mei 1937. Tujuan Gerindo adalah mencapai Indonesia merdeka, memperkokoh ekonomi Indonesia, mengangkat kesejahteraan kaum buruh dan memberi bantuan bagi kaum pengangguran. Gerindo menjunjung tinggi azaz kooperasi terhadap Belanda. Grindo merupakan partai terbuka untuk umum.
i.Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). 
Tokoh-tokoh PBI adalah dr.Soetomo dan Mr.Sartono.Berdiri pada tahun 1930 dan merupakan gabungan sari Indonesische Studie Club Surabaya dan merupakan gabungan dari Indonesische Club Surabaya dengan Sarekat Madura. Untuk memperluas pengaruhnya, maka pada tanggal 4 Januari 1931, kelmpok ini mengubah namanya menjadi PBI. Tujuan PBI adalah menyempurnakan derajat bangsa dan tanah air Indonesia, yang pada hakekatnya untuk mencapai Indonesia merdeka.
Kwgatan PBI antara kain menyelenggarakan kursus-kursus kerajinan, pertanian dan koperasi. Pada tahun 193 2, PBI membentuk perkumpulan kaum tani berdasarkan koperasi dengan nama Rukun Tani. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa, maka PBI melakukan penggabungan dengan Budi Utomo dengan nama Parindra..
j.Gabungan Politik Indonesia.(GAPI)
Tokoh-tokoh GAPI adalah Moh.Husni Thamrin, Abikusno,Amir Sarifudin. Berdiri di Jakarta tanggal 21 Mei 1939. Tujuannya adalah menuntut kepada pemerintah Belanda agar Indonesia berparlemen. Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik melakukan aksi bersama yang menyuarakan tuntutan kepada Belanda melalui petisi Sutarjo. Isi Petisi ( permohonan resmi) ini adalah menuntut agar Indonesia diberi pemerintahan sendiri. Permintaan ini jelas ditolak Belanda.

(Referensi Buku Paket IPS-Sejarah 2- berbagai macam sumber )



PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL

Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan , keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia.
 *Pendidikan dan Perubahan Masyarakat Indonesia.
 Pada tahun 1899 terbit sebuah artikel yang ditulis oleh Van de Venter yang berjudul Hutang Budi dalam majalah DE GIDS. Ia mengemukakan bahwa keuntungan yang diperoleh selama ini hendaknya dibayar kembali dari perbendaharaan Negara. Ide ini disebut Politik Etis.
 *Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional.
 Peranan golongan terpelajar dalam mendirikan Organisasi   Pergerakan Nasional sangatlah besar. Karena dari kelompok inilah pertama kali timbul kesadaran bahwa perjuangan kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia harus melalui perjuangan yang bersifat modern.
 Atas dasar inilah para elite cendikiawan mempelopori dan mendorong bangsa Indonesia untuk berjuang melalui pergerakan nasional. Kaum terpelajar menyadari bahwa dengan kekuatan persatuan dan kekuatan mencapai Indonesia merdeka, bangsa Indonesia memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.Berdasarkan keyakinan itu mereka mulai mengadakan gerakan dengan membentuk organisai-organisasi.
 Kegiatan yang dilakukan organisasi pergerakan nasional dapat dikelompokkan dalam 2 katagori, yaitu kegiatan yang bersifat Radikal dan kegiatan yang bersifat moderat.
 Kegiatan oragnisasi yang bersifat radikal ini ditandai dengan perjuangan Non Kooperatif, yaitu perjuangan yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah colonial.
 Perjuangan yang bersifat moderat ditandai oleh perjuangan dengan menggunakan taktik Kooperatif, yaitu kerja sama dengan menggunakan colonial melalui Badan Perwakilan Rakyat. Untuk mencapai persatuan, para pemuda mengadakan Konggres Pemuda Indonesia I pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di Jakarta.
 Konggres ini dihadiri utusan dari JONG JAVA, JONG SUMATRANEN BOND, JONG BATAK, AMBONESHES STUDEERENDEN, dan MINDHAS SISCHE STUDEERENDEN.
 Tujuannya adalah untuk menanamkan semangat kerja sama antara perkumpulan pemuda di Indonesia sebagai dasr persatuan Indonesiadalam arti yang lebih luas.
 Atas inisiatif Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), padatanggal 27 – 28 Oktober 1928, Konggres Pemuda Indonesia II. Tujuannya untuk mempersatukan semua perkumpulan pemuda Indonesia dalam suatu badan gabungan.
 Dalam mewujudkan Indonesia merdeka , Pers ikut berperan dalam memasyarakatkan dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia. Pers sebagai sebagai sarana perjuangan bagi organisasi politik dan organisasi massa sangat besar pengaruhnya, terutama sebagai agen social dan penyalur aspirasi perjuangan organisasi politikdan organisasi massa.
 Dalam pergerakan nasional, kaum wanita Indonesia tidak ketinggalan. Mereka mendirikan gerakan wanita dengan tujuan menaikkan derajat wanita, emansipasi wanita dan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan rumah tangga sebagai tiang suksesnya pembangunan suatu bangsa. Gerakan wanita Indonesia oleh R.A Kartini sejalan dengan gerakan pemuda (IPS ke 9 semester gasal ).

Sabtu, 22 Desember 2012

BERKEMBANGNYA PENDIDIKAN PADA MASA KOLONIAL

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BARAT DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA.
 Memasuki abad ke 20 pemerintah kolonial Belanda berhasil mengatasi perlawanan bersenjata dibergai tempat di Indonesia. Keberhasilan itu menandai kekuasaan Belanda secara politis di Indonesia. Akan tetapi perlawanan bangsa di Indonesia tidak berhenti. Belajar dari kegagalan perlawanan bersenjata dan tekanan pengaruh politik Belanda, bangsa Indonesia menempuh cara perlawanan baru. Cara baru itu amat ditentukan oleh perkembangan pendidikan di Indonesia.
 Perluasan kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia telah membawa perubahan diberbagai kehidupan, misalnya :
1.Di bidang ekonomi menyebabkan kemiskinandan penderitaan rakyat.
 2.Di bidang social dilaksanakan diskriminasi dalam kehidupan masyarakat.
3.Di bidang budaya menyebabkan meluasnya kehidupan Barat dalam kehidupan tradisional asyarakat. Kegagalan mengusir penjajah sebelum masa Pergerakan Nasional, secara umum disebabkan :
1.Perlawanan masih bersifat kedaerahan.
2.Tidak ada koordinasi antar pejuang diperbagai daerah.
3.Perjuangan sangat tergantung pada seorang pemimpin.
 4.Pemerintah colonial Belanda melaksanakan politik adu domba.
Penderitaan bangsa Indonesia mendapat simpati dari tokoh masyarakat negeri Belanda, salah satunya adalah Mr.C.Th. van Deventer dan ia berkata, bahwa kerja keras bangsa Indonesia untuk negeri Belanda harus dibayar sepadan. Sehingga muncul program balas budi atau Politik Etis.
 Politik Etis atau disebut juga sebagai Trias Politika van Deventer, antara lain berisi program :
1.irigasi( pengairan).
 2.transmigrasi( perpindahan penduduk).
3.edukasi (pendidikan ).

 Pelaksanaan Politik Etis meskipun dilapangan mengalami penyimpangan ternyata banyak juga manfaatnya bagi bangsa Indonesia.Pelaksanaan pendidikan dari politik etis menyebabkan di Indonesia muncul kelompok masyarakat baru yang disebut golongn terpelajar. Golongan terpelajar menjadi pelopor tumbuhnya semangat nasionalisme di Indonesia yang menjadi dasar munculnya Pergerakan Nasional.
 *Perguruan Kebangsaan.
 Perguruan Kebangsaan lahir dari keprihatinan tidak semua rakyat Indonesia mampu ke sekolah milik pemerintah.Pemerintah kolonial membatasi pendidikan untuk orang dari kalangan tertentu , yaitu bangsawan atau kalangan yang mampu secara ekonomis. Itulah sebabnya perguruan keangsaan terbuka bagi semua bumi putera, tanpa membedakan dari kalngan manapun. Adapun Perguruan Kebangsaan dimaksud, antara lain sebagai berikut.
1.Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara , pada tahun 1920.
 2.Perguruan Kayu Taman didirikan oleh Mohammad Syafei pada tahun 1926. Perguruan ini menyiapka para pemuda untuk mengabdi kepada kepentingan bangsa.
3.Perguruan Kesatriyan, didirikan oleh EFE .Douwes Dekker pada tahun1924. dengan tujuan menumbuhkan rasa kebangsaan dan rasa percaya diri sebagai manusia merdeka.
 *Pendidikan Islam.
 Pendidikan Islam juga berpengaruh terhadap munculnya Nasionalisme Indonesia.Pendidikan Islam ialah pendidikan yang dikelola oleh umat Islam dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada peserta didiknya. Tiga macam system pendidikan dan pengajaran Islam di Indonesia adalah sebagai berikut: 1.Pendidikan di Langgar atau di Surau.
 Langgar atau surau dikelola oleh seorang petugas yang disebut amil, modin atau lebai dan diantara sbagai fungsinya sebagai guru Agama. Pelajaran agama yang diberikan adalah pelajaran dasar, yaitu mepelajari hueruf Arab atau atau menirukan guru yang membacakan surat dalam kitab Al Qur’an.
 2.Pendidikan Pesantren.
 Pendidikan pesantren merupakan pengembangan dari pendidikan surau atau langgar. Lembaga ini telah dikenal masyarakat Islam Indonesia. Ketika Belanda menyisihkan umat Islam dari model pendidikan Belanda, lembaga sepeti inilah yang menjadi penyangga pedidikan umat Islam.
 3.Pendidikan Madrasah.
 Pelopor pendidikan madrasah pertama kali didirikan dan dipelopori oleh Nizam El –Muluk seorang menteri dari Arab pada abad ke 1 Masehi.Dalam perkembangannya system pendidikan madrasah ini ada yang sejajar dengan pendidikan dasar dan menengah. Madrasah yang setingkat dengan sekolah dasar dasebut Ibtidaiyah, yang setingkat dengan SMP disebut Tsanawiyah dan yang sederajat dengan SMA disebut Aliyah. Melalui system pendidikan di langgar atau surau, pondok pesantren, dan madrasah inilah , kekuatan moral para pemimpin Islam tidak pernah pudar dalam berjuang untuk lepas dari penjajahan kolonial Belanda.Pada saat bangsa Indonesia berjuang menghadapi emerintah kolonial Belanda , surau atau langgar, pondok pesantren dan madrasah menjadi basis pertahanan rakyat.
 Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang-pejuang muslimpun bermunculan.Banyak dari mereka menjadi tulang punggung perjuangan kemerdekaan.
 Beberapa tokoh pejuang tersebut diantaranya, KH Ahmad Dahlan, Abdullah Ahmad, Syeh M Jamil Jambek, H Zainuddin Labai dan KH HHasyim As’ari.
Ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia pada masa  pergerakan nasional, antara lain sebagai berikut : 1.Digerakkan oleh golongan terpelajar yang berwawasan luas.
 2.Bersifat kebangsaan.
 3.Menggunakan organisasi modern.
 4.Tidak tergantung pada seorang pemimpin.
5.Tidak mengandalkan perjuangan fisik, tetapi berdasarkan gerakan social, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan politik. (IPS ke 7).

Selasa, 18 Desember 2012

Persebaran Agama Pada Masa Kolonial

Daerah-daerah Persebaran Agama Kristiani, Islam dan Agama-agama lainnya di Indonesia pada masa Kolonial.
Tujuan kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur termasuk ke Indonesia selain untuk mencari kekayaan( Gold),dan kejayaan( Glory), adalah menyiarkan agama Kristen (Gospel).
1.Agama Kristen Katholik di Indonesia.
Agama Katholik pertama kali diperkenalkan di daerah Maluku oleh para pedagang Portugis. Penyebaran agama Katolik dilakukan oleh Misionaris. Usaha misi baru dapat berkembang dengan datangnya Santo Fransiscus Xaverius dari Spanyol pada tahun 1546.
Pada tahun 1570 Agama Katholik sudah tersebar di daerah Ambon, Bacan ,Halmahera, Manado dan sebagainya.
2. Agama Kristen Protestan di Indonesia.
Penyebaran  agama Kristen di Indonesia dimulai setelah kedatangan Bangsa Belanda.Pengenalan agama Kristen Protestan pada mulanya dilakukan oleh para serdadu Belanda (VOC ), yang umumnya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama yang dianutnya. Baru pada tahun 1616, ditugaskan seorang pendeta untuk menyebarkannya. Tokoh-tokoh penyebaran agama Kristen Protestan lainnya adalah Sebastian Duncheerts (Ambon), Justus Hernius(Jakarta dan Saparua), Nomensen (Tapanuli). Para penyebar agama Kristen Protestan disebut juga dengan Zending.
3.Perkembangan agama Islam dan agama-agama lainnya.
Persebaran agama Islam di Indonesia berjalan lancar, bahkan didukung oleh raja-raja Islam.Dengan perkembangan agama Islam, agama Hindu dan Budha semakin terdesak.
Agama Islam terus berkembang di daerah- daerah Indonesia hingga masuknya bangsa Barat di Indonesia.
(IPS ke 6 ).

Bentuk perlawanan kerajaan dan rakyat menentang penjajah(2)

A.Perlawanan rakyat Maluku dibawah pimpinan Pattimura.

  1.Sebab-sebab perlawanan :
     a.Kedatangan kembali Belanda ke Maluku menyebabkan rakyat Maluku gelisah. Mereka     membayangkan kembali penderitaan yang dialaminya pada zaman VOC.
 b.Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku.
 c.Benteng Duurstede di Saparua diduduki oleh pasukan Belanda.
 2.Tokoh : Thomas Matulesi/Pattimura, Anthonie Rhebok, Thomas Pattiwael, Philip Latumahina, Said Parintah, Ulupaka dan Christina Martha Tiahahu (pahlawan wanita).
 3.Proses perlawanan : Pada tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan membakari perahu-perahu Belanda dipelabuhan Porto.Pasukan Pattimura mengepung benteng Duurstede dan berhasil merebutnya, residen Van den Berg beserta perwira yang lain berhasil dibunuh .
Tanggal 16 Mei 1817 benteng Duurstede dapat dikuasai oleh pasukan Pattimura.Gubernur Van Middelkoop mengirimkan pasukan dari Ambon dari Ambon dibawah Mayor Beetjes.Pasukan ini mendarat di Saparua dan mendapat sambutan serangan dari rakyat Maluku. Pasukan Belanda berusaha mundur, tetapi pasukan Pattimura terus mengejarnya. Dalam petempuran itu Mayor Beetjes tewas.Kemenangan rakyat Saparua mempengaruhi daerah lain untuk menyerbu benteng-benteng Belanda.
 4.Berakhirnya perlawanan rakyat Maluku : Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda, dikerahkan secara besar-besaran. Belanda dapat menangkap Pattimura, Anthonie Rhebok, Thomas Pattiwael dan Raja Tiow pada Nopember 1817, akhirnya pada bulan Desember 1817 perlawananrakyat Maluku berakhir. Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum mati di tiang gantungan di Ambon.
 B.Perang Padri (1821 – 1837).
 1.Sebab-sebab perang Padri.
 a. Adanya pertentangan kaum adat dengankaum Padri.
 b. Adanya campur tangan Belanda untuk membantu kaum adat.
 2.Tokoh : Datuk Malin Basa ( Imam Bonjol ), Datuk Bandaro, Tuanku Nan Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Cerdik.
3.Proses Perlawanan. Perang Padri terbagi menjadi dua tahap : a.Sebelum pecah perang Diponegoro (1821 – 1825 ). b.Setelah pecah perang Diponegoro (1839 -1837 ).
4.Akhir perlawanan Padri : Pada tahun 1837 pasukan Belanda berhasil menerobos Benteng Bonjol. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur. Kemudian beliau dipindahkan ke Minahasa sampai wafatnya dalam tawanan.Jenasahnya dimakamkan di Pineleng (dekat Menado ).
C.Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825 – 1830).
 Perang ini disebut perang Diponegoro karena pemimpin perang rakyat adalah Pangeran Diponegoro.Perang Diponegoro terjadi di willayah kesultanan Jogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 1.Sebab-sebab umum terjadinya perang Diponegoro.
 a.Kekuasaan raja-raja Jogyakarta dipersempit karena daerah kekuasaannya di pantai utara Jawa Tengah dikuasai Belanda.
b.Kehidupan golongan bangsawan menjadi sengsara karena dilarang menyewakan tanahnya kepada golongan partikelir atau swasta.
 c.Kaum ulama Islam merasa resah karena berkembangnya kebudayaan barat yang sangat mengganggu dan bertentangan dengan agama Islam.
 d.Kehidupan rakyat semakin menderita karena Belanda melakukan tindakan pemerasan.
 2.Sebab khusus terjadinya perang Diponegoro.
 Belanda merencanakan membuat jalan raya melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo (Jogyakarta), tanpa memberi tahu terlebih dahulu kepada Pangeran Diponegoro . Hal ini dianggap sebagai penghianaan terhadap Pangeran Diponegoro.
3.Tokoh. Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo, Suyo Mataram, Sentot Prawirodirjo.
 4.Proses perlawanan. Dalam pertempuran awal , Pangeran Diponegoro memperoleh kemenangan, berkat diterapkannya strategi perang gerilya . Untuk mempersempit gerak Pangeran Diponegoro, Belanda menggunakan strategi Benteng Stelsel.
5.Akhir pertempuran. Dengan cara yang licik, Belanda berhasil menangkap Pangeran Diponegoro, setelah De Kock mengkhianatinya dalam perundingan 28 Maret 1830.Pangeran Diponegoro diasingkan ke Semarang, Batavia, Manado dan terakhir di Makasar. Wafat pada tanggal 8 Januari 1855.
 6.Akibat perang Diponegoro.
 Setelah Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap, berakhir pula perang Diponegoro yang menimbulkan beberapa akibat sbagai berikut :
a.Kas keuangan Belanda kosong.
 b.Wilayah Jogyakarta dan sekitarnya dikuasai Belanda.
D.Perang Aceh (1873 -1904 ).
 1.Sebab-sebab umum terjadinya perang Aceh.
 a.Belanda ingin menguasai Aceh sehingga melanggar Traktat London tahun 1824. b.Belanda memaksa Siak untuk mengakui kekuasaan Belanda.
 c.Pembukaan terusan Suez pada tahun 1869 membuat peranan Aceh dalam dunia perdagangan menjadi semakin penting. d.Rakyat Aceh dituduh mempersulit perdagangan Belanda.
 2.Sebab-sebab khusus terjadinya perang Aceh. Kapal-kapal rakyat Aceh yang berlayar di Selat Malaka ditangkapi oleh Belanda. Perang Aceh bersifat perang keagamaan dan perang kemerdekaan untuk mengusir penjajah Belanda.
 3.Tokoh-tokoh. Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro, Pangeran Polim, Teuku Moh. Daud dan Cut Nyak Dien. 4.Jalannya Perang.
 a.Perang Aceh pertama ( 1873 -1884 ).
 b.Perang Aceh tahap kedua (1884 – 1896 )
c.Perang Aceh tahap ketiga ( 1896 -1904 ).
 Tahun 1873 Belanda mengirimkan utusan ke Kutaraja untuk menyampaikan tuntutan agar rakyat Aceh tunduk kepada Belanda, akan tetapi Sultan Mahmud Syah menolak. Belanda melancarkan serangan dibawah pimpinan Mayor Jendral Kohler, dalam pertempuran tersebut Kohler tewas tertembak dihalaman masjid raya.
 Desember 1873, Belanda menyerang kembali dibawah pimpinan Mayor Jendral Van Swieten.Serangan kali berhasil bahkan dapat merebut masjid raya dan menduduki istana.Walaupun demikian diluar kota masih dikuasai para pejuang.Rakyat terus melancarkan serangan dipimpin oleh panglima atau bangsawan(teuku) dan juga para ulama(teungku).Salah seorang ulama yang terkenal adalah Teungku Cik di Tiro yang giat memimpin pertempuran.Sementara itu, Belanda dipimpin Jendral Pel.
 Tahun 1882 Teuku Umar dan Cut Nyak Dien berhasil menguasai Meulaboh.Perang yang memakan waktu lama Belanda merasa kewalahan dan juga telah mengeluarkan biaya sangat banyak.Timbul pemikiran bahwa rakyat Aceh tidak dapat ditaklukkan dengan senjata. Belanda kemudian mengirim Snouck Hurgronye dengan nama samara Abdul Gafar.Setelah mempelajari dengan seksama, akhirnya mengusulkan agar bersikap lunak terhadap bangsawan, sebaliknya terhadap ulama yang berperang harus bersikap keras. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Aceh, Van Heuttsz selaku pimpinan membentuk pasukan khusus diberi nama marsoses.
5.Akhir pertempuran.
Tahun 1889, Belanda bergerak dan melakukan serbuan ke pos-pos pertahanan dan perlawanan rakyat Aceh. Pada tahun itujuga, dalam perlawanan di Meulaboh, Teuku Umar gugur.Perlawanan dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien.Perlawanan gigih Cut Nyak Dien harus berakhir dengan ditangkapnya beliau oleh Belanda.Cut Nyak akhirnya diasingkan ke Sumedang Jawa Barat.
 E.Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda 1846 – 1849 ).
 1.Sebab :Terdamparnya kapal Belanda di Buleleng dan semua isinya disita oleh kerajaan Buleleng, sesuai hukum Tawan Karang bahwa kapal yang terdampar di wilayah perairan Bali milik raja-raja kerajaan Bali. 2.Tokoh-tokoh : I Gusti Jelantik.
3.Jalannya pertempuran:Tindakan raja Buleleng merampas kapal Belanda, membuat Belanda marah dan menyerang Buleleng, Raja Buleleng menyingkiri ke Jagaraga. Namun Belanda tetap menyerang ke Jagaraga, tetapi dapat dipukul mundur.Tiga tahun kemudian Belanda melancarkan serangan besar-besaran.Rakyat Bali bertekad melakukan Perang Puputan , yaitu perlawanan hingga seluruh pasukan gugur.
 4.Akhir pertempuran : Pasukan Belanda dipimpin Mayor Jendral A.V. Michel berhasil menundukkan kerajaan Bali.
F.Perlawanan Rakyat Banjar terhadap Belanda (1859 – 1863 ).
 1.Sebab : Belanda campur tangan terhadap pergantian raja di Kesultanan Banjar.
2.Tokoh-tokoh :Pangeran Hidayat, Pangeran Antasari, Hajo Buyasin, Kyai Demang Lamang, Haji Nasrom, Kyai Langlah.
 3.Jalannya pertempuran: Pertempuran dahsyat terjadi di sungai Barito. Pangeran Antasari berhasil menenggelamkan dan membakar kapal Onrust milik Belanda. Namun mereka kekurangan persenjataan. 4.Akhir pertempuran : Pangeran Antasari akhirnya jatuh sakit dan wafat pada tanggal 31 Oktober 1862. Para pemimpin banyak yang ditangkap Belanda. Namun Kalimantan Selatan sulit dikuasai Belanda karena meski lemah Banjar tetap melawan.
 G. Perlawanan Tapanuli terhadap Belanda (1878 -1907) 
1.Sebab :Penyebaran agama Nasrani di Tapanuli oleh orang Belanda.
 2.Tokoh : Si Singamangaraja XII.
 3.Pertempuran: Pasukan Si Singamangara XII menyerang Belanda di Taruatung. Pertempuran dahsyat terjadi di Dairi dan Pakpak.
4.Akhir pertempuran : Si Singamangaraja gugur setelah berjuang selama 29 tahun dan akhirnya Belanda berkuasa di Tapanuli.
 H.Gerakan Sosial.
 1.Gerakan Protes Petani.
 a.Sebab : tindakan sewenang-wenang para tuan tanah terhadap para petani terutama dalam pungutan pajak tanah dan wajib kerja .
 b.Tokoh :- Ciomas dipimpin Arpan dan Mohamad Idris (1886 ).
 - Condet dipimpin Entong Gendut Maliki Modin (1913 ).
 -Tangerang, dipimpin Kai’in (1924).
-Semarang, dipimpin Sukaemi dan Raden Akhlad.
 -Surabaya ,dipimpin Sadikin.
c. Akhir pertempuran : Gerakan protes ini baru berakhir setelah para pemimpinnya ditangkap/ dibujuk oleh pemerintah Belanda yang berpihak pada para tuan tanah.
2.Gerakan Ratu Adil
a.Sebab :
Adanya keputusan masyarakat akibat tekanan Belanda, ehingga mereka merindukan kehadiran Ratu adil sebagai utusan Tuhan .
b.Lokasi :
1.Sidoarjo : dipimpin Kiai Kasan Mukit ( 1913 ).
2.Kediri : dipimpin Darmajaya (1907).
3. Gerakan Keagamaan :
a.Sebab : Keinginan memurnikan kembali ajaran Islam karena adanya budaya barat yang masuk ke Indonesia.
b.Nama gerakan :
1.Tarekat Naqttabandiyah dan Qodariyah ( 1880) di Banten.
 2.Budiak(1850), di Pekalongan, dipimpin H. Muhamad Rifangi. (ips ke 5).
Sea Turtle - Finding Nemo Squirt Swimming