Senin, 29 April 2013

PERINGATAN HARI KARTINI SALAH SATU KAMPUNG KOTA SURABAYA

Mars PKK
 Marilah hai semua rakyat Indonesia membangun segra,membangun kluarga yang sejahtera dengan PKK.Hayatilah dan amalkan Pancasila, untuk NegaraHidup gotong royong makmur sandang dan pangan, rumah sehat sentosa .
Tata laksana didalam rumah tangga rapi dan indah,didiklah putra berpribadi bangsa trampil dan sehatkembangkan koprasi jagalah lingkungan dan sekitarnya,Aman dan bahagia kularga berencana, hidup jaya PKK

 Mars Ibu Kita Kartini
 Ibu kita kartini putri sejati,Putri Indonesia harum namanya Ibu kita Kartini, pendekar bangsa,pendekar kaumnya, untuk medeka
 Reff : Wahai ibu kita Kartini putri yang mulia .Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia,……dst  
Lenggang Surabaya
 Kini jauh sudah nampak,lenggangnya lenggang kota buaya, lemah gemulai menawan jalannya melenggang agak kebelakang.Kain batik Yogyakarta ,selop jinjit baju kain baya,selendang aksi dipundak ,melambai –lambaikan , sedap dipandangnya.
 Reff : Glenak-glenuk……jalan lenggang…….lenggang lenggok …….Suroboyo……Nggang lenggang, Suroboyo………. Tak jemu mata memandang, hati goncang pikiran melayang ,tapi jangan mata keranjang ,akibatnya nanti , ditempeleng orang.

 Dengan diringi elekton oleh ibu Purwito,ketiga lagu tersebut dinyanyikan dengan penuh semangat oleh ibu-ibu PKK RT 2 RW XIV , Bulak Banteng Baru Gang Melati, kelurahan Sidotopo Wetan Kota Surabaya pada peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan pada tanggal 28 April 2013. Menurut Ibu Tamrin selaku ketua PKK RT 02, peringatan hari Kartini tahun akhirnya bisa terlaksana, biarpun tidak sesuai dengan tanggal yang sebenarnya yaitu 21 April.
 “Sekitar 3 tahun kita tidak melaksanakan, inipun berkat kerja sama ibu-ibu yang telah sadar memperingatinya. Semangat ibu-ibu memang luar biasa. Untuk menyanyi saja tidak bisa , karena terdiri berbagai lapisan masyarakat mulai dari isteri tukang becak, buruh sampai dengan pegawai, berbaur menjadi satu.Untuk paduan suara latihan dimulai pada bulan Pebruari , rata-rata seminggu latihan satu kali.Terima kasih kepada ibu Purwito yang dulunya warga Rt 02 bersedia melatih dengan penuh ketekunan.Perlu diketahui bahwa diantara RT yang berada diwilayah RW XIV kelurahan Sidotopo Wetan , kecamatan Kenjeran kota Surabaya, RT 02 lah yang sepertinya agak tersisihkan. Diantara 7 RT, RT 02 lah yang situasi dan kondisinya kurang beruntung. Boleh dikatakan kumuh, tingkat sosial ekonomi yang rendah ditambah dengan tingkat pendidikan yang kurang. Tetapi dengan semangat Kartini semua bisa bekerja sama dengan penuh kesadaran. Dukungan ketua RT beserta staf ditambah kepedulian Ibu Purwito yang dulunya warga gang Melati, akhirnya acara ini bisa terlaksana dan insya Allah hanya RT 02 yang bisa melaksanakan hari Kartini tahun ini.Kita ingin mengangkat derajat Bulak Banteng Baru gang Melati. Kita ingin berbuat sesuatu bahwa dalam keadaan apapun , kita masih sempat memperingati hari Kartini. Perjuangan beliau jangan dilewatkan begitu saja. Ini menjadi catatan bahwa peringatan hari Kartini, tidak hanya disekolah atau di kantor pemerintah saja ,kita rakyat biasapun bisa melaksanakannya” demikian Ibu Tamrin ketua PKK yang juga sebagai kepala sekolah SD menyampaikan dengan penuh semangat.
 Acara dimulai pukul 19.45 WIB bertambah semarak dengan hadirnya para tamu perwakilan PKK RT 01 sampai dengan RT 07, RW XIV Sidotopo Wetan. Sambutan Ketua PKK RW yang diwakili ibu HJ. Sofiah , merasa bangga terhadap terselenggaranya acara hari Kartini ini “ Selamat kepada RT 02, ini menjadi peringatan RT-RT lain. Kalau RT 02 bisa melaksanakan, mengapa RT lain yang lebih mampu tidak bisa ? “ kata ibu Sofiah setengah bertanya “ Banyak yang bisa kita ambil seri tauladan perjuangan RA Kartini . Kita bisa berbuat sesuatu untuk kemajuan bersama, tanpa menghilangkan kodrat seorang ibu, kodrat seorang wanita. Banyak tokoh yang mengangkat derajat kaum wanita, entah itu berprofesi seorang dokter, guru dan masih banyak lagi“kata ibu Hj Sofiah.
 Sedangkan Ibu Mujianto setelah membacakan riwayat singkat R.A Kartini juga menyampaikan pesan, pentingnya membaca . “ Ingat ibu-ibu, bahwa seorang ibu bisa tanggap berkat pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dengan rajin membaca. Ibu kita Kartini terbuka hatinya setelah korespondensi atau surat menyurat dengan sahabat penanya yang dinegeri Belanda waktu itu. Kegemaran membaca dan menulis, akan menambah wawasan, pengetahuan kita bertambah. Kita sebagai seorang wanita, yang juga sebagai pendamping suami , punya hak, punya derajat yang sama dengan kaum priya dengan catatan tidak meninggalkan korat sebagai wanita .Belajar tidak hanya dibangku sekolah, apalagi kita sudah tua , bahkan ada yang sudah menjadi nenek.Tidak mengenal batas usia untuk belajar.Berilah contoh kepada anak cucu kita, bahwa kita yang tua-tua ini masih mau belajar ” ujar ibu Mujianto, yang juga isteri mantan guru SMA Negeri dikota Surabaya. Setelah pembagian hadiah yang meliputi keluwesan dan lomba merias tanpa kaca,
acara ditutup pukul 21.00 WIB tepat.

menawi badhe mirengaken lagu saking pkk rt 02 rw 14 bulak banteng baru gg melati klik wonten mriki

Jumat, 26 April 2013

KUCARI JALAN TERBAIK


Sepanjang kita masih terus begini
Tak kan pernah ada damai bersenandung
Kemesraan antara kita berdua
Sesungguhnya keterpaksaan saja


Senyum dan tawa hanya sekedar saja
Sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara
Berawal dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai

Reff:  Kucoba bertahan mendampingi dirimu
           Walau kadangkala tak seiring jalan
           Kucari dan selalu kucari jalan terbaik
           Agar tiada penyesalan dan air mata.

menawi badhe mirengaken lagu menika kula aturi klik wonten mriki

Senin, 22 April 2013

R.A KARTINI


 Raden Ajeng Kartini atau R.A.KARTINI lahir pada tanggal 21 April 1879 dari ayah bernama Raden Mas Sosrodiningrat yang saat itu masih menjabat sebagai WEDANA di MAYONG Jepara.
Ibunya bernama Mas Ajeng NGASIRAH istri pertama tapi bukan yang utama,karena ibunya bukanlah keturunan bangsawan tinggi ,maka ibunya berpredikat Garwo Ampil (selir) memiliki 8 orang anak 5 putra dan 3 putri, kartini adalah anak ke 5 dari 11 bersaudara (1 ayah 2 ibu).
Yang menjadi istri utama ayahnya adalah RADEN AJENG WOERJAN (MOERJAM) keturunan raja Madura,yang berpredikatsebagai GARWO PADMI (permaisuri)sehingga ayahnya dapat diangkat sebagai BUPATI Jepara sesuai aturan Belanda saat itumenggantikan ayah si garwo padmi memiliki 3 saudara.

Pada masa kecilnya Kartini di panggil ayah/ibunya dengan nama “TRINIL” yaitu seekor burung yang lincah dan cekatan di daerah itu pada masa itu.Jadi nama panggilan itu sesuai dengan sikap dan prilakunya yang lincah,rajin, cekatan dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Kartini sudah diberi kepercayaan oleh orang tuanya untuk mengurus rumah tangga dan merawat adik-adiknya.

Menginjak masa remaja, Kartini termasuk anak yang pandai,suka belajar dan bergaul dengan teman sebayanya,bahkan pada masa itu Kartini mendapat kesempatan dan diperbolehkan sekolah di EUROPESE LAGERE SCHOOL (ELS) sampai usia 12 tahun, ia seorang yang cerdas. Setelah usia 12 tahun Kartini harus tinggal dirumah (dipingit).Dirumah, karena Kartini pandai berbahasa Belanda ia melakukan korespondensi dengan teman-temannya yang berasal dari Belanda satu diantaranya adalah ROSA ABENDANON,yang banyak mendukungnya dan memberinya berbagai saran dan masukan pengetahuan dan ide-ide.Kartini juga banyak membaca berbagai macam buku-buku,koran,majalah dan bacaan lainnya kesemuanya berbahasa Belanda dan pengaruh buku-buku itulah mempengaruhi hati dan pikirannya untuk memberontak kepada:
1. Kekejaman Belanda terhadap masyarakat Jawa.
2. Kekejaman adat dan tradisi Jawa kepada anak perempuan
Buku yang paling mempengaruhi dan menggugah hati Kartini masa itu adalah MINNEBRIEVEN dan MAX HAVELAAR karya MULTATULI yang berisi tentang :  ORANG JAWA DIANIAYA, AKU AKAN MENGHENTIKANNYA, TUGAS MANUSIA IALAH MENJADI MANUSIA.

Karena beliau lahir dari keluarga bangsawan dan didukung oleh teman-temannya keturunan Belanda, maka secara tidak langsung telah membentuk Kartini menjadi wanita yang moderen dan berpengetahuan yang luas, tak heran pada usianya 20 tahun Kartini telah berani mengemukakan tekadnya untuk membebaskan kaum wanita Indonesia dari tradisi yang mengikat dengandengan menuntut EMANSIPASI WANITA yaitu Kemerdekaan,persamaan hak dan kebebasan seperti laki-laki, Kartini juga ingin mewujudkan cita-citanya melalui perjuangan pendidikan.
.Pada tanggal 12 nopember 1903 Kartini di suruh menikah oleh orangtuanya dengan RADEN ADIPATI JOYODININGRAT Bupati Rembang sebagai istri ketiga dengan syarat :
1. Memberikan kebebasan dan mendukung didirikannya sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang.
2. Wanita harus setara dengan kaum pria dan tidak diperlakukan semena-mena
3. Hak dan Derajat wanita sama dengan pria baik dalam pendidikan maupun dalam perkawinan.( ref. dara yuan.blc).
Sea Turtle - Finding Nemo Squirt Swimming